HaBe Plus, BANDUNG – Atlet bowling asal Kabupaten Bekasi, Alisha Nabila Larasati (28) optimis Jawa Barat bisa meraih Juara Umum pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Lima emas dari 11 nomor yang dipertandingkan menjadi target mereka kali ini.
Target itu merunut dari hasil babak kualifikasi yang digelar di Palembang beberapa waktu lalu. “Waktu BK hasil kami lima emas, tentu kami ingin memertahankan itu dan berusaha meraih lebih,” kata Alisha saat ditemui Tim Humas KONI Kabupaten Bekasi di Siliwangi Bowling, Kota Bandung, Rabu (21/8/2024).
Menurut Alisha, lima emas yang diraih saat BK yakni pada nomor single putri, double putra, double putri, master putri dan all event.
Namun bukan tidak mungkin emas dapat diraih di enam nomor lainnya seperti single putra, double putri, tim putra, tim putri, master putra dan mix double. “Tentu sebagai atlet, kami ingin memberikan yang lebih dan semoga bisa meningkat dari BK kemarin,” ucap dia.
Bowling dijadwalkan bertanding pada 7-19 September di Medan, Sumatera Utara. Sedangkan tim bowling Jabar sendiri rencananya bakal berangkat pada 4 September dengan kekuatan 12 atlet putra dan putri. Selain Alisha, atlet Kabupaten Bekasi lainnya turut tergabung dalam tim yaitu Dhafin Faza Gani.
“Untuk peralatan seperti bola bowling sendiri sudah dari beberapa hari lalu sudah diberangkat via darat, tinggal kami rencana tiga hari sebelum bertanding sudah berangkat,” ucap dia.
Dari peta kekuatan, kata Alisha, Jabar akan bersaing ketat dengan Jatim dan tuan rumah Sumut. Pasalnya tiga provinsi yang memiliki atlet pelatnas. “Jadi dari 12 atlet pelatnas kemarin, tersebarnya di tiga provinsi ini. Tapi tetap Jabar harus optimis,” ucap dia.
Kendati menjadi cabor yang diandalkan mendulang emas, persiapan tim bowling Jabar bukan tanpa kendala. Alisha mengaku, jelang keberangkatan harusnya ada peningkatan intensitas latihan dari saat ini tiga kali seminggu menjadi minimal empat kali seminggu. Namun hal itu sulit terealisasi lantaran terbatasnya biaya menyewa arena bowling.
“Persiapan yang dilakukan terbatas karena yang disediakan cuma tiga kali seminggu untuk bowlingnya, dan tiga kali seminggu juga untuk gym. Kalau menurut saya kurang karena latihan bowling itu minimal seminggu empat kalau, karena kalau di pelatnas saja senin sampai jumat,” ucap dia.
Untuk itu, karena kurangnya jadwal latihan Alisha sering menambah program latihan dengan biaya sendiri.
“Inginnya memang ditambah porsinya, mana kan mau berangkat tapi ya difasilitasinya cuma tiga kali, mau enggak mau tambah porsi sendiri. Begitu juga sama teman atlet yang lain. Saya harap semoga ini juga jadi perhatian,” imbuhnya.
Alfiyan